Kelas:XI tkj2
Materi Routing dan Router
1.Pengertian
Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil.Sedangkan routing dinamis bisa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.
Untuk dapat me-route paket dibutuhkan Router.Router adalahmerupakanalat yang di gunakanuntukmenghubungkan komputer 1 dengan yang lainnya, padadasarnya komputer bisa berhubungandengan komputer lainnyakarenaadanya IP Address. IP Address merupakanalamat yang di milikisebuah komputer, denganadanya IP Address tersebut komputer dapatberhubungansatusamalain, IP address yang menghubungkanantarakomputer haruslahsatusegmenatausatu network, tetapidenganadanya router komputer yang memilikisegmen yang berbedabisaberhubungan.
Informasi Yang Dibutuhkan Router
— Alamat Tujuan/Destination Address – Tujuan atau alamat host yang akan dirouting
— Mengenal sumber informasi – Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
— Menemukan rute – Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
— Pemilihan rute – Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
— Menjaga informasi routing – Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.
2. Fungsi Router
Seperti yang kita ketahui, router berfungsi sebagai pengatur lalu lintas jaringan atau mengaturjalannya IP address dengan segment yang berbeda. Router sebenarnya memiliki fungsi ataupun kemampuan seperti berikut :
Mengatur jalur sinyal secara effisien
Mengatur Pesan diantara dua buah protocol
Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star)
Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaaksialm atau kabel twisted pair.
Router bekerja di lapisan ke-3 OSI layer.Secara umumnya tugas router adalah untukmenghantar/menghalakan paket dengan menggunakan metrik yang paling optimal ketujuanya, router hanya perlu mengetahui Net-Id (nomor jaringan) dari data yang diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju.Cara kerjanya setiap paket data yang datang, paket data tersebut dibuka lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan atau membandingkan ke dalam table yang ada pada routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface. Untuk mengetahui network mana yang akan dilewatkan router akan menambahkan (Logical AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut.
Arah paket yang ditransmisikan mungkin dapat dipelajari dari tugas lapisan ke 3 OSI layer yaitu IP address.Router selalu dikaitkan sebagai gateway tetapi sebenarnya tidak semestinya gateway adalah router.Router terdapat komponen hardware dan juga software contohnya pada router Cisco software yang digunakan bernama Cisco IOS (Internetworking Operating System).Hardware sebuah router terdiri daripada CPU contohnya Cisco router 2505 menggunakan processor 20MHz Motorola 68EC030.Selain d itu router juga mempunyai komponen memori seperti, NVRAM, flash RAM, dan juga RAM.
3. Prinsip Kerja Routing
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain pada satu network yang sama ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Router digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju.
4. Jenis Konfigurasi Routing
4.1.Router Statis
Routing statis adalah suatu mekanisme routing yang dilakukan secara manual dengan membuat tabel routing pada setiap perangkat router yang ada.Pada jaringan skala kecil yang terdiri hanya dua atau tiga router saja, kita lebih umum menggunakan routing statis. Routing statis harus dikonfigurasi secara manual dan dipelihara secara manual juga karena tidak dapat melakukan pertukaran informasi tabel routing secara
dinamis dengan router-router lainnya. Routing statis akan berfungsi dengan baik bila tabel routing pada setiap jaringan didalam internetwork sudah dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan.
Setiap host pada pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada routing default atau default gateway agar sesuai dengan alamat IP dari interface pada router lokal, router tersebut akan memeriksa tabel routing dan menentukan route yang mana yang akan digunakan untuk meneruskan paket.
Cara kerja routing statik dapat dibagi menjadi 3 bagian:
Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam table routing
Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
4.2. Routing Default
Default route adalah sebuah rute yang dianggap cocok dengan semua IP address tujuan.
Dengan default route ketika IP address destination(tujuan) dari sebuah paket tidak ditemukan dalam tabel routing, maka router akan menggunakan default route untuk mem-forward paket tersebut. Default route paling cocok berfungsi ketika hanya ada satu rute ke suatu network. syarat membuat default routing adalah hanya memiliki satu jalur keluar / 1 gateway ke network lain.
4.3.Routing Dinamik
Router Dinamik adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.
Router dinamikmempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan.Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin.Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing.Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
5. Konfigurasi Dasar pada Router
Mode user diindikasikan dengan tanda ‘>’ dimana pada mode ini user dapat melihat setting yang ada tetapi tidak bisa merubahnya. Untuk itu dibutuhkan hak khusus yang diistilahkan dengan mode privileged yang diindikasikan dengan tanda ’#’.
Untuk dapat masuk pada mode privileged ketik enable.
Untuk menset password digunakan perintah #enable password telematika
Dari mode privileged kita dapat masuk pada mode konfigurasi terminal dengan mengetikkan #configure terminal
Host Name Router dapat dirubah dengan menggunakan perintah #hostname Router1
Lalu masuk pada konfigurasi interface FastEthernet0/0 #interface FastEthernet0/0
Masukkan ip address 192.168.1.1 /24 #ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Aktifkan interface #no shutdown
Keluar dari menu konfigurasi interface #end
Untuk melihat hasil konfigurasi ketikkan perintah #show ip interface brief
5.1.Contoh configurasi pada router dinamis
Mengkonfigurasi routing statis pada router pada topologi yang diberikan pada gambar dibawah.
Gambar 4.7. Konfigurasi Router Dinamis
Konfigurasi Dasar Pada PC & Router
o Untuk set alamat IP pada PC dan Router lakukan sama persis seperti pada routing statis sebelumnya.
o Yang perlu diperhatikan disini, berikan clock rate 56000 pada interface serial0 Router1 dan serial1 Router2
Konfigurasi Routing Dinamis Pada Router
o Pada mode privileged mode ketik show ip route, perintah ini digunakan untuk menampilkan tabel routing yang sudah ada.
o Masuk pada menu konfigurasi
#configure terminal
o Masukkan perintah untuk mengaktifkan protokol routing OSPF
#router OSPF 1
o Masukkan alamat jaringan yang terkoneksi fisik secara langsung pada router tersebut.
#network 192.168.11.0 0.0.0.255 area 0
#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
o Keluar dari menu konfigurasi
#end
o Lihat tabel routing
#show ip route
o Lakukan analogi yang sama pada Router2 dan Router3.
Berikut adalah konfigurasi untuk Router1
Router1#config t
Enter configuration commands, one per line. End
Router1(config)#router ospf 1
Router1(config-router)#network 192.168.11.0 0.0
Router1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.
Router1(config-router)#end
Router1#show ip route
Codes: C – connected, S – static, I – IGRP, R – RIP, M – Mobile, B – BGP
D – EIGRP, EX – EIGRP external, O – OSPF, IA – OSPF inter area
E1 – OSPF external type 1, E2 – OSPF external type 2, E- EGP
I – IS-IS,L1 – IS-IS level-1, L2 –IS-IS level-2, *- candidate default
U – per-user static route
Gateway of last resort is not set
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Ethernet0
C 192.169.11.0/24 is directly connected, Serail0
O 192.168.12.0/24 [110/65] via 192.168.11.2, 00:00:25, Serial0
O 192.168.2.0/24 [110/65] via 192.168.11.2, 00:00:26, Serial0
O 192.168.3.0/24 [110/193] via 192.168.11.2, 00:00:50, Serial0
C:>ping 192.168.3.2
o Lakukan Perintah tracert <IPtujuan> untuk melihat jalur yang dilewati paket data
C:>tracert 192.168.3.2
6. Routing Protokol
Routing protocoladalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuahtabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.
Routing protocol dibagi menjadi 2, yakni:
Interior Gateway Protocol (IGP):Protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan didalam sebuah Autonomous System tunggal.
Exterior Gateway Protocol (EGP): Protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan oleh router-router antar Autonomous System yang berbeda.
Perbedaan dasar:
Interior Gateway Protocol (IGP)
Exterior Gateway Protocol (EGP)
Dalam sebuah single autonomous system (AS)
Antara autonomous system (AS) yang berbeda
Memiliki single network administration
Memiliki entitas administrasi yang independen
Pertukaran informasi routing dilakukan antar host dalam sebuah autonomous system atau sebuah routing domain
Pertukaran informasi routing bisa dilakukan antar host pada dua buah autonomous system (AS) yang berbeda
IGP dibagi menjadi dua kategori :
Distance Vector Protocol
o Routing Information Protocol (RIP)
o Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
LinkStateProtocol
o Open shortest-path first (OSPF)
o Intermediate System to Intermediate System (IS-IS)
Contohnya adalah BGP (Border Getway Protocol), hanya satu protocol Routing.
Karakteristik Protokol Routing IGP dan EGP
IGP digunakan untuk routing dalam satu domain routing, jaringan-jaringan itu berada dalam kontrol dari satu organisasi.Sistem otonom umumnya terdiri dari banyak jaringan individu milik perusahaan, sekolah, dan lembaga lainnya.Sebuah IGP digunakan untuk rute dalam sistem otonom, dan juga digunakan untuk rute dalam jaringan individu sendiri.Sebagai contoh, CENIC mengoperasikan sistem otonom terdiri dari sekolah, akademi, dan universitas California.CENIC menggunakan IGP untuk rute dalam sistem otonom dalam rangka untuk menghubungkan semua lembaga tersebut.Setiap lembaga pendidikan juga menggunakan IGP mereka sendiri memilih untuk rute dalam jaringan individu sendiri.IGP yang digunakan oleh setiap entitas menyediakan penentuan jalur terbaik dalam domain routing sendiri, seperti IGP yang digunakan oleh CENIC menyediakan rute jalan terbaik dalam sistem otonom itu sendiri.IGP untuk IP antara lain RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, dan IS-IS.
Protokol routing, dan lebih khusus algoritma yang digunakan oleh protokol routing, menggunakan metrik untuk menentukan jalur terbaik ke jaringan. Metrik yang digunakan oleh routing protokol RIP adalah hop count, yang merupakan jumlah router yang harus melintasi sebuah paket dalam mencapai jaringan lain. OSPF menggunakan bandwidth untuk menentukan jalur terpendek.
EGP di sisi lain, dirancang untuk digunakan antara sistem otonomi yang berbeda yang berada di bawah kontrol administrasi yang berbeda. BGP adalah EGP satu-satunya saat ini dan merupakan protokol routing yang digunakan oleh Internet.BGP adalah protokol vektor jalan yang dapat menggunakan atribut yang berbeda untuk mengukur rute.Pada tingkat ISP, ada banyak masalah yang lebih penting dari sekedar memilih jalan tercepat.BGP biasanya digunakan antara ISP dan kadang-kadang antara perusahaan dan ISP.BGP bukan bagian dari kursus ini atau CCNA, melainkan tercakup dalam CCNP.
6.1. Routing Information Protocol (RIP)
RIP (Router Information Protocol) adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizonwith poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu :
RIPv1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi 1 juga merupakan class pul routing.
RIPv2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi2 juga merupakan class list routing.
RIPng
Kelebihan Dari RIP sebagai berikut :
Menggunakan metode Triggered Update.
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan dari RIP sebagai berikut :
Jumlah host Terbatas
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.
Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing.
6.2.Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
Interior Gateway routing Protocol atau yang biasa dikenal dengan sebutan IGRP merupakan suatu protokol jaringan kepemilikan yang mengembangkan sistem Cisco yang dirancang pada sistem otonomi untuk menyediakan suatu alternatif RIP (Routing Information Protocol). IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.
Open Shortest Path First (OSPF)
OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut.
Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka.Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun.Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.
OSPF memiliki 3 table di dalam router :
Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
6.4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO.Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain.
6.5.Exiterior Gateway Protocol (EGP)
Protokol routing eksterior didesain untuk penggunaan antara dua jaringan yang berbeda yang dikontrol oleh dua organisasi yang berbeda.Umumnya digunakan antara ISP dengan ISP atau antara ISP dengan perusahaan.Contoh, suatu perusahaan menjalankan BGP sebagai protokol routing eksterior antar router perusahaan tersebut dengan router ISP.
6.6. Border Gateway Protocol (BGP)
BGP atau yang kepanjangannya Border Gateway Protokol merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan.BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).
Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal Auotonomous System (AS).BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar.Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit dan kompleks.
Pertanyaan
1.apa yang dimaksud dengan router
2.apa yg dimaksud dengan routing
3.sebutkan 5 macam jenis tabel routing
4.jelaskan apa yang dimaksud dengan tabel router statis
5.jelaskan apa yang dimaksud dengan IGP
Jawaban
1.Router adalah merupakan alat yang di gunakan untuk menghubungkan komputer 1 dengan yang lainnya, pada dasarnya komputer bisa berhubungan dengan komputer lainnya karena adanya IP Address.
2.Routing adalah proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket.
3.Destination,networkmask,next-hop,interface,metric
4.Routing statis adalah suatu mekanisme routing yang dilakukan secara manual dengan membuat tabel routing pada setiap perangkat router yang ada.
5.Interior Gateway Protocol (IGP): Protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan didalam sebuah Autonomous System tunggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar